KOMPETENSI LULUSAN PROGRAM STUDI SPESIALIS I UROLOGI FK UNPAD
Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Urologi FK UNPAD
menetapkan Sembilan area kompetensi yang harus dikuasai peserta didik bagi
mereka yang dinyatakan lulus pendidikan yakni :
1. Komunikasi
efektif
•Mampu
melakukan komunikasi efektif dengan berbagai unsur yang terlibat, khususnya
pasien dan keluarganya
•Komponen
kompetensi :
o
Mengidentifikasi berbagai bentuk dan cara komunikasi
o
Mengidentifikasi hambatan komunikasi
o Menerapkan
strategi komunikasi sesuai hambatan yang dihadapi
2. Manajerial
•
Mengembangkan kerjasama dan kemitraan dengan berbagai profesi dan institusi
dalam upaya mengantisipasi dan memecahkan masalah kesehatan dan mengembangkan
penatalaksanaan pasien secara terintegrasi
•Komponen
kompetensi :
o
Mengidentifikasi karakteristik pasien dan potensi masalah
o Menyusun
sarana dan prasarana kegiatan
o Menyususn
strategi dan tata hubungan kerja
o Menyusun
prosedur keadaan darurat
o
Melaksanakan kegiatan pelayanan
3. Penguasaan
dan penerapan ilmu kedokteran
• Menguasai
dan menerapkan secara terpadu ilmu dasar kedokteran biologi molekuler, bio
medik, ilmu klinik, ilmu perilaku dan epidemiologi pada praktik kedokteran
spesialis
•Komponen
kompetensi :
o
Mengidentifikasi lingkup pengetahuan yang berkontribusi terhadap praktik
kedokteran
o Menguasai
berbagai cabang ilmu yang mendasari praktik kedokteran
o Menerapkan
secara terpadu berbagai cabang ilmu yang mendasari praktik kedokteran
4. Riset
• Melakukan
penelitian secara mandiri maupun berkelompok dalam upaya pengembangan ilmu
kedokteran dengan pendekatan berbasis bukti
• Komponen
kompetensi :
o Menidentifikasi masalah dalam
lingkup praktik maupun kebijakan bidang kedokteran melalui pendekatan berbasis
bukti (Evidence Based Medicine)
o Melaksanakan penelitian kedokteran
secara mandiri
o Melaksanakan penelitian kedokteran
secara berkelompok
5. Belajar
sepanjang hayat
• Mawas diri dengan senantiasa melaksanakan
refleksi atas perkembangan pencapaian kemampuan kompetensi spesialis ilmu
kedokteran sehingga dapat melaksanakan pengembangan diri dan profesi sesuai
dengan perkembangan ilmu terkait di Indonesia maupun di luar negeri.
• Komponen kompetensi :
o Melaksanakan kajian refleksi atas
pencapaian kemampuan secara lisan dan dalam bentuk tulisan
o Merencanakan langkah-langkah
pengembangan diri yang sesuai dengan hasil refleksinya atas pencapaian
pribadinya
o Merencanakan
langkah-langkahpengembangan diri yang sesuai dengan perkembangan ilmu
kedokteran
6. Keterampilan
klinik kedokteran spesialis
• Melaksanakan praktik kedokteran yang
berlandaskan ilmu kedokteran terkini yang telah terbukti melalui metoda ilmiah
• Komponen kompetensi
o Menguasai pengetahuan terkini atas
pilihan metoda diagnostik maupun terapi yang digunakan dalam pengelolaan pasien
o Melaksanakan keterampilan klinik
kedokteran secara lege artis
7. Kemampuan
memanfaatkan dan menilai secara klinis informasi
• Menyadari berbagai bentuk informasi dalam
khazanah ilmu pengetahuan dan memanfaatkannya secara optimal dalam analisis
berbagai hal yang berhubungan dengan ilmu kedokteran
• Komponen kompetensi
o Mengidentifikasi dan mengakses
informasi bidang ilmu
o Memanfaatkan teknologi yang sesuai
untuk mendukung praktik kedokteran
o Mengelola informasi dengan
menggunakan teknologi informasi yang sesuai
8. Menerapkan
etika, moral dan profesionalisme dalam praktek
• Melakukan praktik dokter spesialis sesuai
dengan aturan etika, Undang-Undang dan Standar Profesi yang berlaku
• Komponen kompetensi :
o Menjunjung standar moral yang tinggi
dalam melaksanakan praktik kedokteran
o Memahami berbagai aturan etika,
Undang-Undang Negara Republik Indonesia yang berlaku dalam praktik kedokteran
di Indonesia
o Melaksanakan praktik kedokteran
sesuai dengan Standar Profesi Kedokteran
9. Memiliki
kemampuan mengajar mahasiswa tingkat pra sarjana, sarjana dan pasca sarjana.
Pada awal pendidikan peserta program mempunyai kemampuan
akademik di bidang ilmu-ilmu dasar, klinik kekhususan, komunikasi dan
penelitian.
Selanjutnya peserta program studi harus mempunyai kemampuan
untuk anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan identifikasi
masalah serta menegakkan diagnosis, diagnosis banding. Akhirnya peserta program
mempunyai kemampuan untuk manajemen komprehensif penderita seperti pemebrian
cairan, makanan, pengobatan dan rehabilitasi